INCUBATOR
- Untuk Mengukur sughu ruangan inkubator
- Untuk mengatur dan menstabilkan suhu inkubator
A. Arduino
A. Arduino
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,
diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan
penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardware arduino memiliki
prosesor Atmel AVR dan software arduino memiliki bahasa pemrograman
C. Memori yang dimiliki oleh Arduino Uno sebagai berikut : Flash Memory
sebesar 32KB, SRAM sebesar 2KB, dan EEPROM sebesar 1KB. Clock
pada board Uno menggunakan XTAL dengan frekuensi 16 Mhz. Dari segi
daya, Arduino Uno membutuhkan tegangan aktif kisaran 5 volt, sehingga
Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB. Arduino Uno memiliki 28 kaki
yang sering digunakan. Untuk Digital I/O terdiri dari 14 kaki, kaki 0 sampai
kaki 13, dengan 6 kaki mampu memberikan output PWM (kaki
3,5,6,9,10,dan 11). Masing-masing dari 14 kaki digital di Uno beroperasi
dengan tegangan maksimum 5 volt dan dapat memberikan atau menerima
maksimum 40mA.
Untuk Analog Input terdiri dari 6 kaki, yaitu kaki A0 sampai kaki A5. Kaki Vin merupakan tempat input tegangan saat menggunakan sumber daya eksternal selain USB dan adaptor.Spesifikasi arduino uno R3 dapat dilihat pada tabel:
Untuk Analog Input terdiri dari 6 kaki, yaitu kaki A0 sampai kaki A5. Kaki Vin merupakan tempat input tegangan saat menggunakan sumber daya eksternal selain USB dan adaptor.Spesifikasi arduino uno R3 dapat dilihat pada tabel:
B. DHT11
Sensor DHT11 memiliki keluaran sinyal digital yang terkalibrasi dengankemampuan sensor suhu dan temperaturnya. Sensor ini bisa diintegrasikan dengansebuah mikrokontroler 8-bit dengan kinerja yang tinggi. Teknologi yang digunakan pada sensor DHT11 ini dapat diandalkan dan memiliki tingkat kestabilan yang sangat baik dalam &angka waktu yang lama. Sensor ini memiliki elemen resistif dan sebuahsensor yang bisa digunkan di dalam pengukuran suhu negatif. Sensor ini memiliki kualitas yang sangat baik, respon yang cepat, kemampuan (anti-gangguan) dan kinerja tinggi. tiap sensor DHT11 memiliki fitur pendeteksi kelembaban yang sangat akurat. Koefisien kalibrasi yang disimpan dalam memori program OTP, sensor internal mendeteksi sinyal dalam proses. Ukuran kecil, daya rendah, jarak sinyal transmisihingga 20 meter, yang memungkinkan kebutuhan berbagai aplikasi.
Gambar sensor DHT11:
Sensor DHT11 memiliki keluaran sinyal digital yang terkalibrasi dengankemampuan sensor suhu dan temperaturnya. Sensor ini bisa diintegrasikan dengansebuah mikrokontroler 8-bit dengan kinerja yang tinggi. Teknologi yang digunakan pada sensor DHT11 ini dapat diandalkan dan memiliki tingkat kestabilan yang sangat baik dalam &angka waktu yang lama. Sensor ini memiliki elemen resistif dan sebuahsensor yang bisa digunkan di dalam pengukuran suhu negatif. Sensor ini memiliki kualitas yang sangat baik, respon yang cepat, kemampuan (anti-gangguan) dan kinerja tinggi. tiap sensor DHT11 memiliki fitur pendeteksi kelembaban yang sangat akurat. Koefisien kalibrasi yang disimpan dalam memori program OTP, sensor internal mendeteksi sinyal dalam proses. Ukuran kecil, daya rendah, jarak sinyal transmisihingga 20 meter, yang memungkinkan kebutuhan berbagai aplikasi.
Gambar sensor DHT11:
Spesifikasi:
• Pasokan Voltage: 5 V
• Rentang temperatur:0-50 ° C kesalahan ± 2 ° C
• Kelembaban:20-90% RH ± 5% RH error
• Interface: Digital
• Pasokan Voltage: 5 V
• Rentang temperatur:0-50 ° C kesalahan ± 2 ° C
• Kelembaban:20-90% RH ± 5% RH error
• Interface: Digital
C. Liquid Crystal Display (LCD)
Liquid Crystal Display (LCD) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi untuk menampilkan
output sebuah sistem dengan cara membentuk suatu citra atau gambaran
pada sebuah layar. Secara garis besar komponen penyusun LCD terdiri dari
kristal cair (liquid crystal) yang diapit oleh 2 buah elektroda
transparan dan 2 buah filter polarisasi (polarizing filter).
Gambar Penampang komponen penyusun LCD
Keterangan:
1. Film dengan polarizing filter vertical untuk memolarisasi cahaya yang masuk.
2. Glass substrate yang berisi kolom-kolom elektroda Indium tin oxide (ITO).
3. Twisted nematic liquid crystal (kristal cair dengan susunan terpilin).
4. Glass substrate yang berisi baris-baris elektroda Indium tin oxide (ITO).
5. Film dengan polarizing filter horizontal untuk memolarisasi cahaya yang masuk.
6. Reflektor cahaya untuk memantulkan cahaya yang masuk LCD kembali ke mata pengamat.
Sebuah
citra dibentuk dengan mengombinasikan kondisi nyala dan mati dari
pixel-pixel yang menyusun layar sebuah LCD. Pada umumnya LCD yang dijual
di pasaran sudah memiliki integrated circuit tersendiri sehingga para
pemakai dapat mengontrol tampilan LCD dengan mudah dengan menggunakan
mikrokontroler untuk mengirimkan data melalui pin-pin input yang sudah
tersedia.
Pada
dasarnya beberapa aplikasi yang menggunakan motor DC harus dapat
mengatur kecepatan dan arah putar dari motor DC itu sendiri. Untuk dapat
melakukan pengaturan kecepatan motor DC dapat menggunakan metode PWM
(Pulse Width Modulation) sedangkan untuk mengatur arah putarannya dapat
menggunakan rangkaian H-bridge yang tersusun dari 4 buah transistor.
Tetapi dipasaran telah disediakan IC L293D sebagai driver motor DC yang
dapat mengatur arah putar dan disediakan pin untuk input yang berasal
dari PWM untuk mengatur kecepatan motor DC.
Sebelum membahas tentang IC L293D, alangkah baiknya jika kita
membahas driver motor DC menggunakan rangkaian analog terlebih dahulu.
Jika
diinginkan sebuah motor DC yang dapat diatur kecepatannya tanpa dapat
mengatur arah putarnya, maka kita dapat menggunakan sebuah transistor
sebagai driver. Untuk mengatur kecepatan putar motor DC digunakan PWM
yang dibangkitkan melalui fitur Timer pada mikrokontroler. Sebagian
besar power supply untuk motor DC adalah sebesar 12 V, sedangkan output
PWM dari mikrokontroler maksimal sebesar 5 V. Oleh karena itu digunakan
transistor sebagai penguat tegangan. Dibawah ini adalah gambar driver
motor DC menggunakan transistor.Relay adalah sebuah saklar magnetic yang biasanya menggunakan medan magnet dan sebuah kumparan untuk membuka atau menutup satu atau beberapa kontak saklar pada saat relay dialiri arus listrik. Pada dasarnya relay terdiri dari sebuah lilitan kawat yang terlilit pada suatu inti besi dari besi lunak berubah menjadi magnet yang menarik atau menolak suatu pegas sehingga kontak pun menutup atau membuka. Relay mempunyai anak kontak yaitu NO (Normally open) dan NC (Normally Close). listrik hingga mencapai batas maksimalnya Relay merupakan rangkaian yang bersifat elektronis sederhana dan tersusun oleh:
- Saklar
- medan elektromagnet (kawat koil)
- poros besi
Relay akan bekerja bila kontak-kontak yang terdapat pada relay tersebut
bergerak membuka dan menutup. Relay pada keadaan normaly open kontak
kontaknya yang mempunyai posisi tertutup pada saat relay tidak bekerja akan
membuka setelah ada arus yang mengalir, sedangkan relay pada keadaan normaly
close kontak-kontaknya yang mempunyai posisi terbuka pada relay tidak bekerja akan
menutup setelah ada arus yang mengalir, banyaknya kontak-kontak dimana jangkar
dapat melepas atau menyambung lebih dari satu kontak sekaligus, oleh karena itu
relay yang dijual dipasaran ada yang membuka atau menutup lebih banyak kontak
sekaligus.
Simbol relay yang ada jenis DPDT (Double pole Double Throw) dan SPDT
(single pole double throw). Pole adalah kontak yang bergerak, sedangkan throw
adalah kontak diam. NC (normally-closed) menunjukkan bahwa kontak tersebut pada
keadaannya normal (relay- off) terhubung dengan pole. Sedangkan NO (normallyopened)
pada keadaan normalnya tidak terhubung dengan pole.
Relay yang baik mempunyai resistansi isolasi yang tinggi, sehingga tegangan
yang tinggi pada peralatan tidak menggangu kerja dari rangkaian pengendali. Ada dua
jenis relay yang bisa didapat yaitu inputnya bekerja pada arus searah dan yang bekerja
pada arus bolak-balik. Pada umumnya relay yang digunakan pada rangkaian / sistem
elektronika adalah yang bekerja pada tegangan DC.
F. I2C
Inter Integrated Circuit)
Inter Integrated Circuit atau
yang lebih dikenal dengan sebutan I2C adalah merupakan standar
komunikasi serial dua arah dengan menggunakan dua buah saluran yang didesain khusus untuk pengontrollan IC tersebut. Secara garis besar sistem I2C itu sendiri tersusun atas dua saluran utama yaitu, saluran SCL (serial clock) dan SDA (serial data) yang membawa informasi data antara I2C dengan sistem pengontrolnya.
Perangkat yang dihubungkan dengan I2C ini dapat difungsikan sebagai master atau slave. Master adalah perangkat yang memulai transfer pada data dengan membentuk sinyal
stop, dan membangkitkan sinyal clock.Sedangkan slave adalah perangkat
yang telah diberikan alamat oleh master.Berikut ini merupakan beberapa
kondisi ketika melakukan
proses transferdata pada I2C bus, yaitu transfer data hanya
dapatdilakukan ketika bus tidak dalam keadaan sibuk, lalu selama proses
transfer data keadaan pada pin SDA haruslah stabil selama pin SCL dalam keadaan tinggi.
G. Potensiometer
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor
yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian
Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan
Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor.
Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan
sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar
dibawah ini menunjukan Struktur Internal Potensiometer beserta bentuk
dan Simbolnya.
Dalam Peralatan Elektronik, sering ditemukan Potensiometer yang
berfungsi sebagai pengatur Volume di peralatan Audio / Video seperti
Radio, Walkie Talkie, Tape Mobil, DVD Player dan Amplifier.
Potensiometer juga sering digunakan dalam Rangkaian Pengatur terang
gelapnya Lampu (Light Dimmer Circuit) dan Pengatur Tegangan pada Power
Supply (DC Generator)
H. Motor Driver
L298 aadalah driver
motor berbasis H-Bridge, mampu menangani beban hingga 4A pada tegangan 6V –
46V. Dalam chip terdapat dua rangkaian H-Bridge. Selain itu driver ini mampu
mengendalikan 2 motor sekaligus dengan arus beban 2 A. berikut gambar
rangkaian driver motor L298.
Rangkaian driver motor
yang terlihat pada (), untuk outputmotor DC digunakan dioda, hal ini
ditujukan agar driver motor dapat menahan arus balik yang datang dari
motor DC. Input driver motor berasal dari mikrokontroler utama, untuk
MOT 1A dan MOT 1B untuk menggerakan motor 1, ENABLE 1 untuk mengatur kecepatan
motor 1 menggunakan PWM, selanjutnya untuk MOT 2A dan MOT 2B untuk menggerakan
motor 2, ENABLE 2 untuk mengatur kecepatan motor 2 menggunakan PWM
Gambar 2.12 Tabel Kebenaran Untuk 2 Motor
MOT 1A
|
MOT 1B
|
ENB 1
|
MOT 2A
|
MOT 2B
|
ENB 2
|
GERAK
|
H
|
L
|
H
|
H
|
L
|
H
|
Maju
|
L
|
H
|
H
|
L
|
H
|
H
|
Mundur
|
H
|
L
|
H
|
L
|
L
|
H
|
Belok kanan
|
L
|
L
|
H
|
H
|
L
|
H
|
Belok kiri
|
Pada rangkaian yang berperan sebagai input adalah sensor DHT11.
Sedangkan LCDI2C dan Motor DC berperan sebagai output. Sensor DHT11
merupakan sensor suhu dan kelembaban, yang inputannya analog dan
outputnya digital dimana sensor ini mendeteksi suhu dan kelembaban yang
ada.
Prinsip kerja rangkaian icubator untuk bayi,dengan menggunakan sensor
dht 11 sebagai input dari rangkain ,sensor dht 11 dihubngkan ke arduino
pada port 13 pada rangkaian output menggunkan lcd 16X2,motor dc dan
elemen megic.LCD beserta i2c dihubungkan ke arduino motor dc dan elemen
magic dihubungkan ke relay yang pada kondisi awal kondisi high.relay
dihubungkan ke sumber arus sehingga relay aktif low jika apabila relay
memenuhi kondisi ypada program yang telah dibuat.jika relay aktif low
maka masing output akan hidup,pada output motor dc maka motor akan
berputar motor dc berfungsi sebagai pendingin (kipas angin) pada pada
bayi,dan pada output elemen magic akan aktif,elemen megic pada bayi
sebagai pemanas pada ruangan bayiinclude <SimpleDHT.h> // pemanggilan library sensor DHT 11
#include <LiquidCrystal_I2C.h> pemanggilan library LCD
#define r1 11 // pedeklarasian relay 1 pada pin 11
#define r2 12 // pedeklarasian relay 2 pada pin 12
#define sensor 13 // pedeklarasian sensor dht pada pin 13
byte hum = 0; //kondisi awal suhu 0
byte temp = 0;//kondisi awal suhu 0
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2); // lcd berdimensi 16x2
SimpleDHT11 dht11(sensor); // dht 11 sebagai sensor
void setup() {
lcd.init(); // inisialisasi lcd
lcd.backlight(); // lcd agar lebih cerah
pinMode(r1, OUTPUT); // relay 1 sebagai output
pinMode(r2, OUTPUT); // relay 2 sebagai output
digitalWrite(r1,HIGH); // kondis awal relay 1 kondisi high
digitalWrite(r2,HIGH); //kondisi awal relay 2 konidisi high
}
void loop() {
dht11.read(&temp, &hum, NULL); // dht 11 berfungsi membaca temperatur,suhu,dll
int h = (int)hum; // integer sebagai tipe data suhu agar berbentuk bilangan bulat
int t = (int)temp; // integer sebagai tipe data suhu agar berbentuk bilangan bulat
lcd.setCursor(0, 0); // lcd dimulai dari baris 0,kolom 0
lcd.print("Kelembaban ="); // lcd menuliakan kelembapan =
lcd.print(h); lcd.print(" %"); // lcd menuliakan kelembapan satuan %
lcd.setCursor(0, 1); // lcd dimulai dari baris 0,kolom 1
lcd.print("Suhu ="); // lcd menuliakan suhu=
lcd.print(t); lcd.print(" C"); // lcd menuliakan kelembapan satuan C
if (h > 80 && t > 30){ // kondisi yang harus dipenuhi
digitalWrite(r1, HIGH); // jika terprenuhi maka relay 1 akan stand by
digitalWrite(r2, LOW); // jika terprenuhi maka relay 2 akan aktif
}
else if(h < 75 && t < 29){ // kondisi yang harus dipenuhi
digitalWrite(r1, LOW); // jika terprenuhi maka relay 1 akan aktif
digitalWrite(r2, HIGH); // jika terprenuhi maka relay 2 akan stand by
}
else {
digitalWrite(r1, HIGH); jika tidak terprenuhi maka relay 1 akan stand by
digitalWrite(r2, HIGH); jika tidak terprenuhi maka relay 1 akan stand by
}
delay(1000); jeda waktu
}
- Rangkaian <Download>
- Program <Download>
- Video Visual Designer <Download>
- Video Simulasi Alat <Download>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar